Tuesday, November 16, 2010

HUTAN (Bagian Pertama)

Pembaca yang terhormat

Anda tentu pernah mendengar kata 'hutan'. Saya yakin itu. Tidak perlu berdusta dengan mengatakan 'tidak'. Karena iya atau tidak, saya tidak peduli. Intinya, Anda pasti pernah mendengar kata 'hutan' dalam hidup Anda. Atau bahkan Anda memang tinggal di hutan?? Jelas sekali, Anda adalah orang hutan.

Jangan pernah merasa kecewa jika Anda dijuluki orang hutan karena ke'ndeso'an, kekolotan, kekunoan dan keculunan Anda. Biarkan mereka menilai Anda seperti itu. Toh Anda tidak meminta mereka menilai Anda kan? Justru berterima kasihlah pada mereka karena mereka telah rela menghabiskan detik-detik dalam perjalanan hidup untuk menilai Anda. Berarti, Anda diperhatikan. Tahukah Anda, bahwa banyak orang yang mati-matian mencari perhatian orang lain, tapi justru 'kacang' yang didapat?


Anda tidak mencari perhatian mereka, tapi ternyata mereka menggali perhatian untuk Anda, hingga terlontarlah kalimat semacam kritikan, hinaan atau ejekan. Sungguh derma mereka itu. Rupanya keculunan Anda dibalas dengan perhatian. That's cool!

Hutan adalah tempat yang indah. Berbeda dengan kota, di mana orang-orang berkantong setebal kulit badak berlomba-lomba mendirikan bangunan megah dan mall-mall yang isinya lengkap, dari celana dalam ampe boneka kecoa. Tinggalkanlah kehidupan bodoh seperti itu. Tetaplah pada pribadi Anda; pribadi ndeso nan kolot yang murni bergaya tidak dibuat-buat. Jadi tidak capek. Yang capek cuma kuping karena diejek orang-orang yang ngakunya 'gaul'. Mereka justru yang capek. Wong bertahun-tahun mencari gaya yang pas buat dipaksakan ke ketiaknya, rupanya bau busuknya tetap saja tercium. Nah, Anda, memiliki ketek trapesium yang baunya masih alami, meskipun mampu menyaingi aroma kotoran kerbau. Tapi itulah Anda!

Be yourself, bro. Jangan jadi atau meniru-niru orang lain secara serampangan. Hiruplah udara alami, jangan paksakan menyeruput air manis yang terkandung di dalamnya zat pembunuh. Anda adalah Anda. Anda bukanlah panda ataupun monyet. Oke, saya tahu Anda mirip monyet, tapi jangan pernah mengaku-ngaku monyet apalagi berbangga diri karena Anda mirip monyet. Tentu saja itu memalukan!



---bersumbing---

No comments:

Post a Comment